Apa yang Anda Cari?

Jumat, 26 Februari 2010

Apa Hukumnya Merayakan "Maulid Nabi Muhammad SAW"

Jika kita menyusuri dalam kitab tarikh (sejarah), perayaan Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak kita temukan pada masa sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan juga empat imam madzhab, padahal mereka adalah orang-orang yang paling mencintai dan mengagungkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Perlu diketahui pula bahwa –menurut pakar sejarah-, yang pertama kali mempelopori acara Maulid Nabi adalah Dinasti ‘Ubaidiyyun atau disebut juga Fatimiyyun (silsilah keturunan yang disandarkan pada Fatimah).

Asy-Syaikh Bakhit Al-Muti’iy, mufti negeri Mesir dalam kitabnya Ahsanul Kalam menyatakan bahwa yang pertama kali mengadakan enam perayaan maulid yaitu: perayaan Maulid (hari kelahiran) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Maulid Ali, Maulid Fatimah, Maulid Al-Hasan, Maulid Al-Husain radhiyallahu ‘anhum, dan Maulid Khalifah yang berkuasa saat itu, yaitu Al-Mu’izh Lidinillah (keturunan ‘Ubaidillah dari Dinasti Fatimiyyun) pada tahun 362 H.

Fatimiyyun yang Sebenarnya.

Ahmad bin Abdul Halim Al-Haroni Ad-Dimasyqi mengatakan “Perlu diketahui, para ulama telah sepakat bahwa Daulah Bani Umayyah, Bani Al-Abbas lebih dekat pada ajaran Allah dan Rasul-Nya, lebih berilmu, lebih unggul dalam keimanan daripada Daulah Fatimiyyun. Dua daulah tadi lebih sedikit berbuat bid’ah dan maksiat daripada Daulah Fatimiyyun…Daulah Fatimiyyun adalah di antara manusia yang paling fasik (banyak melakukan kemaksiatan) dan paling kufur.” (Majmu’ Fatawa, 35/127).

Seorang pakar sejarah yang bernama Al-Maqrizy juga menjelaskan bahwa begitu banyak perayaan yang dilakukan oleh Fatimiyyun dalams setahun. Beliau menyebutkan kurang lebih ada 25 perayaan. Bahkan lebih parah lagi, mereka juga merayakan perayaan hari raya orang-orang Majusi dan Nashrani, yaitu hari Nauruz (tahun baru Persia), hari Al-Ghottos, hari Milad (hari Natal). Ini pertanda bahwa mereka jauh dari Islam.

Al-Qadhi Abu Bakar Al-Baqillani dalam kitabnya yang menyingkap tirai Bani ‘Ubaidiyyun, beliau menyebutkan bahwa Bani Fatimiyyun adalah keturunan Majusi. Cara beragama mereka lebih parah daripada Yahudi dan Nashrani. Bahkan yang paling ekstrim di antara mereka mengklaim Ali sebagai ‘Ilah (tuhan). Sungguh Bani Fatimiyyun ini lebih kufur daripada Yahudi dan Nashrani (Lihat Al Bida’ Al Hauliyah)

Inilah sejarah sejarah kelam dari Maulid Nabi. Dari penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa merayakan Maulid Nabi berarti telah mengikuti Daulah Fatimiyyun yang pertama kali memunculkan perayaan maulid. Dan ini berarti telah mengikuti tradisi orang-orang yang jauh dari Islam, dan telah menyerupai orang-orang yang fasik. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Sikap Ahlu Sunnah Dalam Menyikapi Perayaan Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Muhammad bin ‘Abdus Salam Khodr Asy-Syuqairy mengatakan, “Bulan Rabiul Awal ini tidaklah dikhususkan dengan shalat, dzikir, ibadah, nafkah, atau sedekah tertentu. Bulan ini bukanlah bulan yang didalamnya terdapat hari besar Islam seperti berkumpul-kumpul dan adanya ‘Ied sebagaimana digariskan oleh syari’at…Bulan ini memang hari kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan sekaligus pula bulan ini adalah waktu wafatnya beliau. Bagaimana seseorang bersenang-senang dengan hari kelahiran sekaligus juga dengan hari kematiannya? Jika hari kelahiran beliau dijadikan perayaan, maka itu termasuk perayaan yang bid’ah munkar. Tidak ada dalam syari’at maupun dalam akal yang membenarkan hal ini.

Jika dalam maulid terdapat kebaikan, lalu mengapa perayaan ini tidak dilaksanakan oleh Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan sahabat lainnya? Tidak diragukan lagi bahwa perayaan yang diada-adakan ini adalah kelakuan orang-orang sufi, orang-orang yang serakah pada makanan, orang-orang yang gemar menyia-nyiakan waktu dengan permainan, dan pengagung bid’ah.

Lantas, faedah apa yang bisa diperoleh? Pahala apa yang bisa diraih dari penghamburan harta yang memberatkan? (As-Sunan wal Mubtada’at Al Muta’alliqah bil Adzkari wa Sholawat)..(benkqih52@yahoo.com)

Kamis, 11 Februari 2010

Sopir Bis Sholat di Dalam Bis, Penumpang Panik


Dinas Perhubungan London dan komunitas muslim Inggris meminta maaf atas tindakan pengemudi Somali yang telah menimbulkan ketakutan para penumpang ketika pengemudi tersebut tiba-tiba berhenti dan sholat di dalam bis, menurut laporan pers.
Para penumpang bus nomor 24 di London Utara langsung panik ketika pengemudi asal Somali itu menepikan busnya tanpa memberi peringatan apapun dan mulai melaksanakan sholat. Ia melepas sepatu dan jaketnya kemudian segera sholat melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran yang membuat para penumpang di bus berpikir sang pengemudi sedang bersiap-siap untuk sebuah serangan teroris, seperti dilaporkan Daily Mail Senin yang lalu.
Selama sholat yang berlangsung hanya 5 menit, para penumpang terkunci di dalam bis dan berpikir bis itu akan meledak setiap saat.
Atas tindakan tidak lazimnya itu, pengemudi Somali tersebut mendapat gugatan yang disampaikan oleh dinas Transportasi untuk London (TfL).
Dinas Transportasi London meminta maaf atas keterlambatan dan memberikan peringatan kepada perusahaan bis, "London General", serta memperingatkan sopir untuk tidak mengulangi perilaku seperti ini.
TfL menyatakan mereka menghormati agama-agama lain, namun menekankan bahwa pengemudi bis tidak diperbolehkan untuk sholat saat sedang menjalankan tugas.
"TfL dan perusahaan operasi bis individu mengakui adanya keragaman nilai di staf mereka," kata juru bicara TfL. "Sebagai peerusahaan yang memiliki karyawan yang beragam, TfL dan operator bis memberikan tempat yang tenang seperti di kamar maupun garasi sebagai tempat bagi staf yang ingin melaksanakan keyakinan iman mereka sperti melaksanakan sholat."
Perilaku pengemudi tersebut tidak mewakili Islam dan merupakan contoh buruk bagi umat Islam, kata Dr Kamal al-Helbawy, pendiri Asosiasi Muslim Britania dan mantan juru bicara Ikhwanul Muslimin di Barat.
"Para ulama Muslim memberikan izin untuk melakukan sholat zhuhur dan ashar bersama-sama ketika di Barat, ketika waktu untuk melaksanakan sholat sangat dekat," katanya kepada surat kabar yang berbasis di London Asharq al-Awsat Rabu lalu. "Jadi, tindakannya sama sekali tidak dapat dibenarkan."
Helbawy menambahkan bahwa apa yang sopir itu lakukan mungkin tampaknya merupakan perilaku khas untuk Muslim yang taat yang bermaksud melaksanakan shalat tepat pada waktunya tapi dalam kondisi seperti ini harusnya tidak terjadi.
"Muslim di Barat harus mengingat lingkungan sekitar mereka. Keterlibatan beberapa Muslim di Barat dalam kegiatan teroris akan membuat orang berpikir bahwa apa yang dia lakukan adalah sesuatu semacam itu."
Selain menyebabkan kepanikan di antara penumpang bis, Helbawy menjelaskan, pengemudi tidak mempertimbangkan fakta bahwa semua orang harus tiba di tujuan tepat waktu.
"Setidaknya dia bisa saja melakukan hal itu setelah menunda perjalanan dan meminta maaf serta memberikan penjelasan atas tindakannya. Ia berutang pada mereka. "
Menurut salah seorang penumpang Gayle Griffiths, yang mengajukan komplain kepada TfL, pengemudi bis sama sekali dan tidak memberikan penjelasan atas apa yang dia lakukan yang menyebabkan kepanikan di antara penumpang, Daily Mail melaporkan.
"Bahkan dalam benak saya mungkin ini semacam serangan teroris dengan meledakkan bis karena saya pernah mendengar bahwa pelaku bom bunuh diri berdoa dahulu sebelum melakukan serangan," katanya.
Griffiths mengatakan ia menghormati perbedaan dan hak masyarakat untuk mempraktikkan iman mereka, namun dia pikir perilaku pengemudi itu tidak tepat.
"Kita hidup dalam masyarakat multi-budaya, tetapi ada waktu dan tempat untuk sholat dan tidak pas di tengah-tengah perjalanan dengan bis penuh penumpang ia melaksanakan sholat," jelasnya. (benqkih52@yahoo.com) Sumber ; Eramuslim.com

Senin, 08 Februari 2010

KISAH SEORANG SISWI PALESTINA

Infopalestina- Al Sahl Lish Shahafah Wal I'lam: Ini adalah kisah
tentang seorang siswi di sebuah sekolah putri di Palestina. Hari itu
dewan sekolah berkumpul seperti biasanya. Di antara keputusan dan
rekomendasi yang dikeluarkan dewan dalam pertemuan ini adalah
pemeriksaan mendadak bagi siswi di dalam aula. Dan benar, dibentuklah
tim khusus untuk melakukan pemeriksaan dan mulai bekerja. Sudah barang
tentu, pemeriksaan dilakukan terhadap segala hal yang dilarang masuk
di lingkungan sekolah seperti hand phone berkamera, foto-foto,
gambar-gambar dan surat-surat cinta serta yang lainnya.

Keamanan saat itu nampak normal dan stabil, kondisinya sangat tenang.
Para siswi menerima perintah ini dengan senang hati. Mulailah tim
pemeriksa menjelajah semua ruangan dan aula dengan penuh percaya diri.
Keluar dari satu ruangan masuk ke ruangan lainnya. Membuka tas-tas
para siswi di depan mereka. Semua tas kosong kecuali berisi buku-buku,
pena dan peralatan kebutuhan kuliah lainnya. Hingga akhirnya
pemeriksaan selesai di seluruh ruangan kecuali satu ruangan. Di
situlah bermula kejadian. Apakah sebenarnya yang terjadi ???

Tim pemeriksa masuk ke ruangan ini dengan penuh percaya seperti
biasanya. Tim meminta izin kepada para siswi untuk memeriksa tas-tas
mereka. Dimulailah pemeriksaan.

Saat itu di ujung ruangan ada seorang siswi yang tengah duduk. Dia
memandang kepada tim pemeriksa dengan pandangan terpecah dan mata
nanar, sedang tangannya memegang erat tasnya. Pandangannya semakin
tajam setiap giliran pemeriksaan semakin dekat pada dirinya. Tahukah
anda, apakah yang dia sembunyikan di dalam tasnya ???

Beberapa saat kemudian tim pemeriksa memeriksa siswi yang ada di
depannya. Dia pun memegang sangat erat tasnya. Seakan dia mengatakan,
demi Allah mereka tidak akan membuka tas saya. Dan tiba lah giliran
pemeriksaan pada dirinya. Dimulailah pemeriksaan.

Tolong buka tasnya anakku, kata seorang guru anggota tim pemeriksa.
Siswi itu tidak langsung membuka tasnya. Dia melihat wanita yang ada
di depannya dalam diam sambil mendekap tas ke dadanya. Barikan tasmu,
wahai anakku, kata pemeriksa itu dengan lembut. Namun tiba-tiba dia
berteriak keras: tidak . tidak . tidak .

Teriakan itu memancing para pemeriksa lainnya dan merekapun berkumpul
di sekitar siswi tersebut. Terjadilah debat sengit: berikan . tidak .
berikan . tidak .

Adakah rahasia yang dia sembunyikan? ?? Dan apa yang sebenarnya terjadi???

Maka terjadilah adegan pertarungan tangan untuk memperebutkan tas yang
masih tetap berada dalam blockade pemiliknya. Para siswi pun terhenyak
dan semua mata terbelalak. Seorang dosen wanita berdiri dan tangannya
diletakan di mulutnya. Ruangan tiba-tiba sunyi. Semua terdiam. Ya
Ilahi, apakah sebenarnya yang ada di dalam tas tersebut. Apakah benar
bahwa si Fulanah (siswi) tersebut ..

Setelah dilakukan musyawarah akhirnya tim pemeriksa sepakat untuk
membawa sang siswi dan tasnya ke kantor, guna melanjutkan pemeriksaan
yang barang kali membutuhkan waktu lama .

Siswi tadi masuk kantor sedang air matanya bercucuran bagai hujan.
Matanya memandang ke arah semua yang hadir di ruangan itu dengan
tatapan penuh benci dan marah. Karena mereka akan mengungkap rahasia
dirinya di hadapan orang banyak. Ketua tim pemeriksa memerintahkannya
duduk dan menenangkan situasi. Dia pun mulai tenang. Dan kepala
sekolah pun bertanya, apa yang kau sembunyikan di dalam tas wahai
anakku .?

Di sini, dalam saat-saat yang pahit dan sulit, dia membuka tasnya. Ya
Ilahi, apakah gerangan yang ada di dalamnya??? Bukan. Bukan. Tidak ada
sesuatu pun yang dilarang ada di dalam tasnya. Tidak ada benda-benda
haram, hand phone berkamera, gambar dan foto-foto atau surat cinta.
Demi Allah, tidak ada apa-apa di dalamnya kecuali sisa makanan (roti).
Ya, itulah yang ada di dalam tasnya.

Setelah ditanya tentang sisa makanan yang ada di dalam tasnya, dia
menjawab, setelah menarik nafas panjang.

"Ini adalah sisa-sisa roti makan pagi para siswi, yang masih tersisa
separoh atau seperempatnya di dalam bungkusnya. Kemudian saya
kumpulkan dan saya makan sebagiannya. Sisanya saya bawa pulung untuk
keluarga saya di rumah .Ya, untuk ibu dan saudara-saudara saya di
rumah. Agar mereka memiliki sesuatu yang bisa disantap untuk makan
siang dan makan malam. Kami adalah keluarga miskin, tidak memiliki
siapa-siapa. Kami bukan siapa-siapa dan memang tidak ada yang bertanya
tentang kami. Alasan saya untuk tidak membuka tas, agar saya tidak
malu di hadapan teman-teman di ruangan tadi."

Tiba-tiba suara tangis meledak ruangan tersebu. Mata semua yang hadir
bercucuran air mata sebagai tanda penyesalan atas perlakukan buruk
pada siswi tersebut.

Ini adalah satu dari sekian banyak peristiwa kemanusiaan yang
memilukan di Palestina. Dan sangat mungkin juga terjadi di sekitar
kehidupan kita. Kita tidak tahu, barang kali selama ini kita tidak
peduli dengan mereka.(benkqih52@yahoo.com)

Minggu, 07 Februari 2010

Keperawanan dan Nilai Keimanan Wanita


Malumu mahligai yang tidak perlukan senggasana
Tetapi ia menjada diri dan nama
Tiada siapa yang akan, boleh merampasnya
Meliankan kau sendiri yang pergi menyerah diri
[Hijjaz: Puteriku Sayang]
Akhir-akhir ini masyarakat terutama kaum wanita digegerkan dengan maraknya penjualan selaput dara palsu yang berasal dari Cina. Hadirnya kasus ini menuai berbagai kontroversi di kalangan masyarakat. Tidak hanya wanita, laki-laki pun merasa kehadirannya akan menipu mereka. Meskipun harga selaput dara palsu tersebut mencapai satu juta untuk satu kali pemasangan, namun dalam waktu beberapa hari saja, selaput dara palsu tersebut laku keras dan promosisya kian marak di dunia maya. Hal ini menujukan produk tersebut banyak diminati masyarakat.
Penjualan selaput dara ini memang terbilang unik. Bayangkan saja salah satu bagian terpenting dari organ wanita dan hanya dimiliki sekali dalam seumur hidup ini dapat diprosuksi besar-besaran dengan bantuan teknologi dan kemajuan kedokteran.
Selaput dara merupakan selaput tipis yang mengandung darah. Di antara fungsinya adalah untuk menutupi bagian kewanitaan saat masih gadis atau perawan. Selain itu, selaput ini juga yang memisahkan organ-organ reproduksi bagian luar dengan organ-organ reproduksi bagian dalam. Ia menjadi pintu alami bagi keluarnya darah haid yang datang setiap bulan.
Bentuk selaput dara ini memang beragam, ada yang bulat, melingkar, atau ada juga berbentuk lonjong. Selaput ini akan sobek saat terjadi hubungan intim untuk yang pertama kalinya. Robeknya selaput ini ditandai dengan keluarnya bercak-bercak darah, namun kadang ada pula selaput dara ini memiliki bentuk seperti daging atau karet yang tidak robek saat berhubungan. Biasanya, selaput dara semacam ini akan robek setelah wanita tersebut melahirkan. Selaput yang tipis dan kecil tersebut dalam istilah kesehatan disebut dengan hymen. Bagi setiap wanita, hymen Memiliki arti yang sangat besar, sangat berharga, dihormati, dan menjadi kepuasan bagi laki-laki.
Sebagaimana telah melekat kuat dalam pandangan masyarakat, keberadaan selaput dara juga identik dengan nilai keperawanan bahkan kesucian seorang perempuan. Dan akhir-akhir ini dengan sangat mencengankan, selaput dara dapat diproduksi dengan masal dan menjadi sangat murahan. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari pola hidup masyarakat yang begitu bebas dalam pergaulan. Tengok saja bagaimana masyarakat zaman sekarang dari yang kanak-kanak hingga tua renta, terutama remaja putri yang menjadi korban modernisasi dan liberalisasi.
Banyangkan saja dengan hadirnya hal tersebut, pastinya sex bebas akan semakin digandrungi para wanita terutama remaja putri. Prostitusi pun akan semakin tersebar dan penipuan terhadap para laki-laki pun akan marak terjadi. Selain itu, pastinya moralitas kaum perempuan akan semakin menurun dan ambruk. Yang paling utama, jika dulu selaput dara menjadi identitas kesucian seorang perempuan dan menjadi penilaian penting terhadap akhlak perempuan, dengan hadirnya selaput dara palsu ini, maka kemungkinan untuk saat ini hal tersebut tidak berlaku lagi.
Pada dasarnya, keperawanan dengan keutuhan selaput dara memang tidak harus selalu berkaitan. Ketidak utuhan tersebut tidak hanya dikarenakan oleh hubungan badan saja, tetapi bisa dikarenakan kecelakaan, terjatuh, gerak fisik yang berlebihan seperti olah raga, berkuda’ bersepeda dan sebagainya.
Keperawanan merupakan hal yang sangat penting bagi perempuan karena disitulah letak kesucian akhlak dan kesempurnaan iman. Namun demikian, mari lihatlah bagimana kenyataan hari ini dimana tidak sedikit perempuan yang mengumbar auratnya yang berharga. Pakaian yang semestinya dipakai anak usia lima tahu semakin digandrungi oleh gadis remaja dan lucunya ibu-ibu pun beramai-ramai mengenakan hal yang serupa. Bahkan yang paling menghawatirkan, tidak sedikit para wanita yang menyerahkan kegadisannya kepada laki-laki yang bukan suaminya. Mereka tidak akan lagi merasa malu ketika selaput daranya sudah terkoyak sebelum waktunya. Dengan adanya selaput dara palsu ini, tentunya mereka akan dengan mudah mengganti dan mengelabui siapapun. Apalagi dengan obat pencegah kehamilan yang kian marak dimasyarakat, tak pelak lagi akan mempermudah jalan menuju kemaksiatan.
Kenapa semua ini bisa terjadi? ternyata ini tidak lepas dari rasa malu yang terkikis dari jiwa manusia dan dalam hal ini terutama wanita. Padahal rasa malu merupakan nikmat Allah yang dikaruniakan sebagai mahkota kehormatan bagi manusia. Ia adalah prisai yang dianugrahkan untuk melawan syaitan dan nafsu. Kalau pakaian mampu menutup aurat lahir dan batin, maka jadilah rasa malu sebagai benang-benangnya. Malu jualah yang menjadi mahkota yusuf ketika dihadapkan pada tipu daya zulaikha. Hal tersebut juga yang menjadi perisai bagi Abu Bakar Al-Miski ketika seorang wanita mengajaknya berzina. Malu adalah pakaian Rasulullah yang dengannya beliau menjadi lebih terjaga dari pada gadis dalam pingitan.
“Seandainya Allah tidak menutupi perempuan dengan rasa malu, tentu ia lebih rendah daripada nilai sekepal tanah”(al-hadis). Jika rasa malu itu telah hilang, maka keimananpun dipertanyakan. Karena sebagaimana ucapan Rasulullah “al-haya’u minal iman” (malu itu sebagian dari iman). Bahkan diatara kalimat kanabian yang mula-mula adalah “ jika kamu sudah tak lagi memiliki rasa malu,lakukan apa yang kamu mau!” (HR. Bukhari)
Hadis diatas kita pahami tentu bukan pemberian ijin, persetujuan apalagi dukungan. Ini adalah perkataan yang ditajamkan agar mengoyak tabir keinsyafan, dan supaya terlahir kesadaran bahwa rasa malu merupakan benteng utama dalam melawan semua keinginan nafsu hewani manusia. Dengan dengan malu, keimanan dapat terjaga bahkan akan semakin bertambah.
Jika seorang sudah hilang rasa malunya, maka yang paling berhargapun dapat mereka hilangkan seperti halnya keperawanan bagi seorang perempuan. Jika seorang perempuan sudah hilang rasa malunya, secara praktis akan sirna rasa takutnya kepada Allah. Dengan demikian maka akan terjadilah seperti apa yang sekarang marak terjadi yaitu wanita mengumbar harga dirinya dengan sangat murah. Menyerahkan keperawanan kepada laki-laki yang bukan suaminya. NSa’uzubillah
Perempuan adalah makhluk yang istimewa. Allah SWT telah menciptakan wanita dengan selaput dara yang dimilikinya tidakalah bernilai Cuma-Cuma dan percuama. Keberadaanya adalah bukti keseriusan wanita dalam menjaga dan memelihara kesucian iman dan kegadisannya. Organ itu juga menjadi saksi bahwa dirinya tidak pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah sebagai mana telah menjadi hukum Allah.
Namun ketika hal itu terkoyak sebelum waktunya (kecuali alasan pemerkosaan, atau kecelakaan) patut kita pertannyakan dimana rasa malu yang merupakan cerminan perempuan. Dimanakah keimanan yang akan membuat akhlaknya semakin menawan dan dimanakah harga dirinya sebagai manusia yang di istimewakan. Maka wajarlah jika terdapat perempuan yang tidak menjaga harga diri dan keperawanannya dianggap tidak punya iman. Huallohu ‘alam. (Bambang Irawan).

Dibalik Kekuatan Wanita


Mataku melirik tajam pada foto dalam figura di ruang tamu rumah nenek Iban, ketika ibu menyuruhku kerumah nenek Iban untuk mengantar sesuatu. Foto itu menggambarkan suasana masa lalu ketika nenek Iban masih muda. Demikian kami memanggil nenek dengan sebutan Iban, karena kami sampai hari ini pun tidak tahu nama nenek Iban yang sebenarnya.
Nampak senyum khas nenek Iban dibalik pipinya yang keriput dan sedikit meleyot, saat kami menyapanya setiap beliau lewat didepan surau kampung kami. Nenek Iban dengan lembut memberikan kami uang receh Rp.500 terkadang Rp 1000, dan terkadang hanya sejumput permen kacang yang nenek dapatkan entah darimana. Mungkin dari anak cucunya yang terlihat kaya raya. Setiap lebaran tiba, biasanya rumah nenek Iban dipenuhi mobil mewah dan anggota keluarga nenek Iban yang semuanya berdandan cantik dan terlihat anggun, persis seperti nenek Iban sendiri.
Biasanya nenek terlihat sendiri di rumah kayu bercat putih itu. Rumah yang anggun dan cantik, aku suka dengan bunga bougenvilenya yang berwarna ungu dan bercampur merah rose, hmm.. Nenek Iban sesuai dengan namanya yang ramah terdengar di telinga kami. Sungguh ramah bila kami datang kerumahnya sekedar mengantarkan panganan kolak atau nasi jamblang untuk nenek buatan ibuku. Ibu memang saudara jauh dari nenek Iban, namun dari semua saudara nenek Iban, ibuku yang paling perhatian. Setiap kembali dari rumah nenek Iban, aku selalu terkenang akan foto yang menggambarkan masa lalu nenek Iban. Beliau duduk sendiri dan di sekelilingnya ada 6 orang anak yang masih kecil mengelilingi beliau. Terkadang aku berfikir kemana kakek pendamping nenek, karena seumur hidupku belum pernah aku melihat kakek yang bila boleh kuberi nama mungkin menjadi kakek Uban.
Hari yang kutunggu datang juga. Suatu hari sepulang sekolah aku menjumpai rumah nenek Iban penuh dengan berbagai manusia. Aku melihat banyak kursi tergelar di depan rumah nenek Iban yang halamannya sangat luas. Ada bendera berwarna kuning serta ambulans di depan rumah nenek. Hatiku tercekat, apakah nenek Iban sudah meninggal..? Mungkinkah,,? Kecemasanku terjawab ketika aku melihat nenek Iban dengan wajahnya yang keras duduk di depan ruang tamu. Nenek menatap para tamu, namun nenek tidak sedikitpun berlinang airmata, "Alhamdulillah, bukan nenek yang meninggal, gumamku". Terimakasih ya Allah, lalu.. pikirku bertanya, "Siapa yang meninggal dan kenapa dibawa ke rumah nenek Iban..?
Sayup-sayup aku mendengar Bi Endang bicara dengan Wak Erman, paman sulungku, katanya, "Itulah lelaki, bila sudah meninggal akhirnya ingin kembali kerumah asal". Alhamdulillah nenek Iban mau menerima kembali suaminya yang dahulu pergi begitu saja meninggalkan nenek Iban dengan 6 anaknya yang masih kecil. Suaminya terpikat seorang gadis yang menjadi pegawainya di kantor kepala desa. "Huhh..., kalau aku jadi nenek Iban aku tidak mau menerima kepulangan jenazahnya". Padahal kalau bukan karena nenek Iban yang tegar dan selalu memikirkan kelangsungan hidup anaknya, tanpa terfikir untuk menikah lagi dan mencari pengganti, mana mungkin rumah nenek Iban bisa sebesar ini, dan mana mungkin anak-anak nenek Iban bisa sesukses itu.
Itulah wanita selalu kuat walau dia harus menderita. Terbukti walau tanpa suami, nenek Iban mampu untuk hidup survive dan membesarkan anak-anaknya dengan cinta kasih. Perempuan memang kuat dan bisa apa saja. Apabila sakit hatinya tidak ada yang mengobati, maka rasa sakit hatinya menjadikan dia semakin kuat. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kaum lelaki di kampung kita untuk tidak mudah meninggalkan istri apalagi bila punya anak banyak.
Walau raut wajah Wak Erman terlihat tak begitu suka, namun para lelaki yang mengetahui siapa nenek Iban mengakui betapa kokoh dan kuat hatinya sebagai seorang wanita yang sangat mencintai anak–anaknya. Ia mampu menghantarkan ke 6 anaknya untuk menjadikan mereka sukses tanpa bantuan siapa pun. Termasuk bantuan mantan suaminya yang akhirnya kembali. Walau pun kembali dalam bentuk jenazah, namun dengan ramainya tamu pelayat datang ke rumah yang anggun itu, aku dapat mengerti bahwa nenek Iban sudah memaafkan kesalahan suaminya. Kembali hatiku kagum.
Betapa kekuatan hati seorang wanita, selain mampu mengantarkan masa depan anak-anaknya dengan sukses seorang diri, ia juga mampu mengalahkan perasaannya yang sempat hancur tanpa sisa.
Quiz : apa yang menyebabkan nenek Iban begitu kuat ?

  © Blogger PPI81CBT by Dodi Herdiana 2010

Back to TOP